Kamis, 20 September 2018

Sebaik-Baiknya Menanti

Hai, apakabar kamu hari ini ? sedang apa kamu disana ?

Aku dan kamu yang terpisah oleh jarak, waktu dan ruang. Aku dan kamu tidak saling tahu apa yang akan terjadi dimasa depan. Kapan dan pada saat apa akhirnya aku dan kamu akan dipertemukan. Aku dan kamu juga merupakan dua insan yang asing dengan segala perbedaan yang dimiliki masing masing, akan tetapi tujuan kita pada akhirnya adalah sama. Ya, kamu yang ditakdirkan oleh sang pencipta untukku dan aku untukmu. Tanpa disadari setiap hari kita menghabiskan waktu untuk menunggu moment itu, moment yang akan menjadi langkah awal dimana aku dan kamu menjadi kita.

Aku berjalan mengitari waktu dan hari hari yang kulewati sendiri, tak ada yang ku harap selain kamu yang suatu hari datang dengan niat terbaik yang telah kau persiapkan sejak lama. Kini ku terus berusaha memperbaiki diri dengan segala kekurangan dan kebiasaan buruk yang mungkin nantinya tak akan kau sukai. Aku belajar mengurus diriku sendiri sebelum Allah takdirkan untuk mengurus kamu dan keluarga kecil kita, aku belajar masak untuk diriku sendiri sebelum nantinya aku masak makanan kesukaanmu dan masak untuk keluarga kecil kita, aku belajar mengasuh dan menyayangi anak anak agar kelak kau tak perlu khawatir aku bisa tidak mengurus anak anak kita, aku sedang berusaha sekali menjadi yang terbaik untuk mendapingimu kelak hingga tua dan kita sama sama sampai akhir hayat memisahkan. Aku yakin, saat ini kamupun begitu. Ya, sedang berusaha memperbaiki diri, berjuang dan bekerja dengan keras agar bisa mewujudkan niat baikmu terhadap aku dan keluargaku.

Aku setia disini, Insya Allah ku tegarkan hati ini kepada Allah dan ku kuatkan langkah kaki ini yang untuk terus melangkah mencari dan mendapatkan ridhoNya. Penantian ini akan terbayar nanti, pasti dan aku begitu yakin denganmu yang merupakan pilihan terbaik dariNya. Aku berdoa kelak kita dipertemukan di waktu yang benar benar tepat, dimana aku dan kamu sudah sangat siap menerima segala konsekwensinya. Aku selalu berdoa agar kamu diberikan kemudahan dalam setiap langkahmu agar semua yg kamu impikan terwujud. Tak ada yang bisa ku lakukan saat ini selain memintamu disepertiga malam kepadaNya…

Semoga Allah selalu menjagamu dimanapun kamu berada, akan ku jaga rindu ini untukmu siapapun kamu…

Kamis, 13 September 2018

Hati Baja

Wanita itu, wanita yang tak pernah luput dari pandangan, pikiran, dan hidupku. Wanita paling cantik yang sudah melahirkan aku ke dunia ini. Wanita yang menjadi sumber kekuatan setiap langkah kaki ini. Wanita kuat ini yang selalu mengajarkan aku banyak hal tentang dunia. Mungkin aku tak akan sekuat wanita ini. Sejak kecil, kami selalu di didik untuk menjadi anak-anak yg mandiri, anak-anak yang tidak banyak mengeluh, anak anak yg selalu bersyukur atas apa yang dimiliki, anak-anak yg kuat dan tangguh menghadapi kerasnya hidup, anak-anak yang ringan tangan, dan anak-anak yang jauh dari kata pamrih.

Wanita super ini setiap hari bangun sekitar pukul 4 pagi. Dia bangun shalat, mencuci pakaian, menyiapkan semua perlengkapan untuk hari-hari kami, sarapan, bekal, pakaian yg harus dipakai sebelum dia berangkat kerja. Bahkan terkadang dia tak sempat untuk makan pagi karna hanya mengurus kami. Wanita ini tak pernah mengeluh atas kelelahannya mengurus ayah dan kami, meskipun dia juga bekerja membantu perekonomian keluarga. Terkadang hantaman batu keras mengahadapinya, raut muka yang tak pernah bisa bohong, akan tetapi dia masih saja tetap kuat dan bersabar.

Ibu, selalu megajarkan aku untuk selalu berbuat baik kepada siapapun meskipun faktanya masih ada saja orang yang jahatin kita. Ibu bilang, kalo gak dia yg bales kebaikan kita mungkin nanti orang lain yg bales. Biarin orang jahat sama kita, kita tetep aja baikin terus orangnya sampe ntar dia sendiri yang sadar.

Ibu, sumber inspirasi, sumber semangat dalam diri, sumber motivasi, dan sumber kebahagiaan dikala sedih maupun senang.
Mengagumkan sekali, semuanya.
Semua anakpun sama, pasti mengidolakan ibunya. ya, termasuk aku. Idola yang tak pernah aku khianati. Tak pernah sedetikpun berfikir untuk mengidolakan wanita lain.

Berdamai Dengan Waktu

Banyak yang mengeluh akan waktu
Banyak yang membicarakan waktu
Banyak yang menyalahkan waktu
Banyak yang menyia-nyiakan waktu

Kita adalah waktu, kita adalah jarak yang tak berujung, kita adalah ruang yang tak berdimensi. Tanpa kita sadari kita selalu saja tak bersyukur akan waktu. Siapakah kita tanpa waktu ?

Waktu yang sili berganti pergi meninggalkan kita, memberikan banyak cerita, pengalaman dan memori ini. Bisakah kita tanpa waktu ?

Ruang gerak yang kita lewati semua terbatas oleh waktu. Pernahkah kita berfikir sudahkan kita menggunakan waktu dengan sebaik mungkin ?

Ya, inilah kita. Kita yang selalu saja masih belum bisa bersyukur atas waktu, atas detik, atas menit, dan atas jam yang kita miliki.

Kita adalah ruang dan waktu yang berbeda, memliki karakter berbeda, memliki bahasa tubuh yang berbeda, pemikiran yang berbeda, dan bahkan mungkin tujuan yang berbeda. Kita tidak pernah tau siapakah aku dimasa depan dan mengapa aku dimasa lalu. Ya, lagi lagi semua adalah waktu.
Andai setiap orang bisa berdamai dengan waktu, tidak banyak orang yang menoleh kebelakang, karna mereka bersyukur telah diberi waktu. Bagian yang terkadang kita lupakan tapi begitu sangat berharga tanpa disadari. Dengan waktu, inilah kita bentukan dari waktu, kita menjadi bahagia, kita menjadi cerita, dan kita menjadi memori.

Jangan menyalahkan waktu, salahkan kenapa KITA ?
ya...
Berdamailah dengan waktu yang kita punya, maka akan kita temui semua hal yang berharga, hal yang akan mengajarkan kita untuk menghargai setiap detik, menit, dan jam yang diberikan Sang Pencipta, dan hal yang tak pernah terduga sebelumnya. Karna waktu takkan pernah kembali mengulang ceritanya. Bersyukurlah masih diberikan WAKTU.
Sampai berjumpa diwaktu yang tepat...

Aku, Sang Pencipta, dan Waktu....

Selasa, 31 Juli 2018

Ku Ingat Hari Itu

       Semua masih begitu jelas di kepalaku. kau yang selalu aku jadikan sosok orang yang bisa aku ajak bercerita, bercanda, berduka, dan bahkan melakukan kekonyal kini tak lagi seperti dulu. Kini statusmu sudah benar berbeda, aku takkan lagi memiliki waktu panjang yang biasanya aku habiskan denganmu. Jujur aku rindu, saat aku menulis ini rindu memenuhi dadaku dan terasa begitu sesak. dengan air mata yang mengalir dipipi dan hidung sudah mulai terasa berat untuk bernafas karena tangis. "Hai Mas, apakabarmu?" tak lagi kudengar dari kamarku panggilan panggilan manja suaramu itu, ingin sekali rasanya mengulang waktu dengan hari hari yang konyol bersamamu, meskipun terkadang aku menjengkelkan ya mas. Kini, engkau yang biasanya aku jadikan sandaranku telah menjadi suami dari seorang wanita yang cantik yang kau pilih untuk menjadi salah satu kakak perempuanku, ibu dari anak-anakmu, dan teman hidupmu hingga kau menutup mata. perhatian yang tadinya aku dapatnya lambat laun tak kumiliki lagi, ya aku sadar aku bukanlah adik kecil mas lagi yang masih dibangku sekolah, aku sudah beranjak menjadi gadis dewasa yang mencoba untuk jadi yang keluarga inginkan. Hari demi hari aku belajar untuk ikhlas karena aku merasa aku sudah cukup dewasa untuk menyeselaikan urusanku sendiri, yang biasanya aku ceritakan semua padamu.

    Pada hari itu, nyatanya adalah kau benar benar pergi  untuk selamanya dan bukan saja meninggalkan aku, tapi semuanya. Dua malaikat kecil yang benar benar masih sangat rapuh itu harus siap tanpa kasih sayang dari mas. Mas tau ? hari itu terasa geledek begitu besar menyambar tubuh dan kepalaku, rasa penyesalan begitu amat besar didadaku mas, rasanya baru kemarin kita bermain bersama bertiga dengan mbak. Siang itu, ku bawa kencang sekali motor untuk segera sampai kerumah, ku abaikan hujan lebat yang menjatuhi tubuhku tanpa jaket dan tanpa alas kaki ku bawa motor dengan pikiran dan suasana kalut didadaku. begitu aku sampai dirumah orang orang sudah menyambutku, isak tangis yang ku tahan seolah olah tak berarti lagi mas. pecah ketika ambulans datang membawa tubuhmu yang sudah terbujur kaku. kembali ku ingat kenangan kenangan yang terjadi pada kita sekeluarga, sasat bersama, sedih susah, dan senang. aku masih berharap hari itu hanyalah mimpi buruk. tapi lama ku tunggu ternyata aku tak bangun dari tidurku, ku dapati semua orang hari itu pilu melihat tubuhmu yang sudah terbujur kaku dengan senyuman yang hangat yang kau perlihatkan. masih saja mas ku tunggu kau bangun dan berkata aku tidak apa apa, nyata aku salah lagi mas. aku dan keluarga benar benar kehilangan mas untuk selamanya. 

         Hari berganti hari, bulan berganti bulan, masih sangat ku rindukan suara panggilan manjamu diluar kamarku. bunyi klakson motormu disetiap kau pulang kerumah. atau ketika subuh kau bangun  mengetuk pintu kamarku dan kembali tidur dikamarku. mas, senang sekali rasanya mas sering mampir ke mimpiku, tapi kenapa sekarang mas jarang main dimimpiku ?. mas, semoga doa doa yang selalu aku dan keluarga kirimkan buat mas tenang dan bahagia disana ya. mas, dua malaikat kecil mas skrg sudah tumbuh semakin besar dan pintar. Kak Alya sudah masuk sekolah TK dan adek sudah berusia 3 tahun lebih. Mas tau ? setiap kali ku lihat mereka berdua, ingin sekali rasanya ku selalu  menjaga dan melindungi mereka. aku janji sama diri aku sendiri mas, aku bakal bahagiain mereka gimanapun caranya mas. Masih dan akan selalu aku ingat hari hari terakhir mas dirumah sakit, mas ingin selalu makan masakan yg aku masak. sampe mas bilang "adek nanti usaha cathering aja", dengan senyuman aku jawab kalimat mas itu. semoga ya mas aku nanti bisa buka usaha makanan masakan buatan aku sendiri, 


Mamas, sosok lelaki yang cukup keras tetapi berhati lembut dan mulia. tidak pernah hitunghitungan, tidak pernah mengeluh, pekerja keras demi anak, istri dan keluarganya, tidak mengenal lelah, sosok yang sangat ramah, dermawan, tidak sombong dan begitu ringan tangan. Mamas sosok pendengar dan penasehat, sosok ayah, sosok sahabat, sosok saudara laki-laki, sosok yang penuh dengan ambisi untuk sukses dan penyayang. sampai bertemu dan berkumpul lagi di taman surganya Allah ya mas..



Salam rindu 
-dedek-