Sabtu, 25 Mei 2013

LAPORAN PRAKTIKUM PEMBUATAN MEDIA




 PEMBUATAN MEDIA



1. Tujuan Percobaan
          - Mampu mengetahui dan membuat beberapa macam media yang dibutuhkan oleh mikroorganisme untuk pertumbuhannya.

2. Dasar Teori
                   Mikroorganisme dapat ditumbuhkan dan dikembangkan pada suatu substrat yang disebut medium. Beberapa mikroorganisme dapat hidup baik pada medium yang sangat sederhana yang hanya mengandung garam anorganik ditambah sumber karbon organik seperti gula. Sedangkan mikroorganisme lainnya memerluka suatu medium yang sangat kompleks yaitu berupa mediumditambahkan darah atau bahan-bahan kompleks lainnya. Medium harus mengandung nutrien yang merupakan substansi dengan berat molekul rendah dan mudah larut dalam air. Nutrien dalam medium harus memenuhi kebutuhan dasar makhluk hidup, yang meliputi air, karbon, energi, mineral, dan faktor tumbuh.
                   Secara umum media dikelompokan menjadi 3 yaitu alami, semi buatan, dan buatan. Media ala : tape, nasi, tanah, dll. Media semi buatan : terbuat dari bahan kimia dengan bahan alami, misalnya agar tauge, agar kentang dextrose, dll. Media buatan : media yang seluruhnya dibuat dari bahan kimia, misalnya agar sabaurud, agar czapek Dak, dan lain-lain.
                   A. Macam – macam Media
                             Berdasarkan konsisten atau kepadatannya, medium dibagimenjadi 3 jenis, yaitu :
1. Media cair / broth / liquid medium.
     Contoh : air pepton, nutrien broth, laktosa, media kaldu nutrient.
2. Media setengah padat ( semi solid medium )
     Contoh : media kaldu agar tegak seni solid.
3. Medium padat ( solid medium )
     Contoh : media kaldu agar, media plate count agar, media agar sitrat sinmons.

              Menurut bentuknya, media dapat digolongkan dalam : media cair, media semi padat, dan medium padat. Media semi padat adalah media yang mengandung bahan sama dengan media cair, tetapi ditambah dengan agar-agar sehingga hampir padat. Medium padat yaitu medium cair yang ditambah agar-agar sehingga jadi padat.                       
Menurut kegunaannya, medium dapat digolongkan atas :
Ø Medium umum, yaitu medium yang umum dipakai untuk menumbuhkan mikroorganisme dimana berbagai mikroorganisme dapat tumbuh pada medium ini.
Ø Medium selektif , yaitu medium yang hanya dapat ditumbuhi mikroorganisme tertentu saja. Contoh : agar Endo, agar SS, agar Hs, dan lain-lain.
Ø Medium differensial, yaitu medium yang dapat ditumbuhi semacam mikroorganisme dengan memberikan ciri tertentu. Mikroorganisme tersebut mampu menguraikan salah satu bahan pembuat medium dimana mikroorganisme lain yang sama-sama tumbuh disitu tidak mampu. Contoh : agar darah, agar ecsin metilen blue, dan lain-lain.
Ø Medium pepaya, yaitu medium yang dipakai untuk menumbuhkan mikroorganisme tertentu sebelum ditumbuhkan pada medium yang dipakai dalam penelitian dengan maksud menyuburkan lebih dahulu mikroorganismetersebut.
B. Penyimpanan Media
                   Sebelum digunakan, medium yang sudah disterilkan, baik medium cair maupun medium padat, dapat disimpan didalam tabung-tabung gelas berupa erlenmeyer atau tabung-tabung gelas berupa erlenmeyer atau tabung reaksi ataupun dalam botol.
                   Penyimpanan dalam jumlah kecil biasanya dalam tabung reaksi sebanyak 10-15 ml untuk agar yang nantinya diperlukan untuk mengisi cawan petri. Sebanyak 5-7 ml untuk membuat agar miring yang diperlukan untuk menanam biakan, agar miring dibuat dengan memiringkan tabung reaksi berisi medium setelah disterilkan sebelum medium menjadi padat.

3. Alat dan Bahan
     Nutrient Agar ( agar kaldu )
Alat :
·        Gelas kimia                    1 buah
·        Pengaduk                       1 buah
·        Spatula                          1 buah
·        Kaca arloji                     1 buah
·        Cawan petri                   2 buah
·        Magnet stirer                 1 buah
·        Neraca analitik               1 buah
·        Hot plate                        1 buah
·        Aluminium foil
Bahan :
a.     NaCl                              5 gram
b.     Pepton                           5 gram
c.      Ekstrak daging               3 gram
d.     Aquadest                       1 liter
e.      Agar-agar (bacto)           18 gram

4. Langkah Kerja
1.     Mencampurkan a-d.
2.     Memanaskan hingga mendidih selama 5 – 10 menit.
3.     Mengambil dari atas api, menambahkan 3 – 5 ml NaOH 20% sambil diaduk dengan mnggoyangkan labu erlenmeyer, hingga bereaksi bisa terhadap brom – thymol blue.
4.     Membiarkan kotorannya mengendap.
5.     Menyaring melalui saringan kapas hingga bening.
6.     Memeriksa reaksinya terhadap “ brom – thymol blue “ 0,04% dan menetralkan hingga akhirnya diperoleh pH 6,8 – 7,0.
7.     Menambahkan agar-agar, menambahkan lagi sampai agar-agar larut semua ( kelihatan larutan bening ).
8.     Menstelirkan selama 20 menit pada suhu 1200c.

5. Data Pengamatan
Sifat fisik
Pengamatan
Sebelum pendinginan
Sesudah pendinginan
Warna
Kuning
Kuning
Bentuk
Cair
Padat
Bau
Berbau
Tidak berbau

6. Analisa Percobaan
          Percobaan pembuatan media yang dilakukan adalah nutrient agar ( agar kaldu ). Percobaan dilakukan dengan mencampurkan semua bahan yang telah ditimbang, penimbangan dilakukan dengan cepat karena pepton bacto dan ekstrak daging bersifta higroskopis. Setelah semua tercampur dengan aquadest, dipanaskan gingga mendidih selama bebrapa menit. Pada saat pemanasan, larutan dimasukan magnetic stirer. Setelah larutan dididihkan menjadi bening, larutan didinginkan sampai larutan tersebut menjadi agar – agar padat.

7. Kesimpulan
          Setelah melakun percobaan maka dapat disimpulkan media yang dibuat harus disesuaikan dengan karakteristik dari jenis mikroba yang akan ditumbuhkan. Faktor lingkungan seperti suhu, pH, kecukupan nutrient media dan kontaminasi perlu dikondisikan sebaik mungkin agar mikroba yang ditumbuhkan berhasil.

8. Daftar Pustaka

  • Jobsheet Rekayasa Bioproses “ Pembuatan Media”. Politeknik Negeri Sriwijaya. 2012

  •  Sectoranalyst.blogspot.com/2011/10/pembuatan-media-agar-nutrient-nutrient.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar