Selasa, 31 Juli 2018

Ku Ingat Hari Itu

       Semua masih begitu jelas di kepalaku. kau yang selalu aku jadikan sosok orang yang bisa aku ajak bercerita, bercanda, berduka, dan bahkan melakukan kekonyal kini tak lagi seperti dulu. Kini statusmu sudah benar berbeda, aku takkan lagi memiliki waktu panjang yang biasanya aku habiskan denganmu. Jujur aku rindu, saat aku menulis ini rindu memenuhi dadaku dan terasa begitu sesak. dengan air mata yang mengalir dipipi dan hidung sudah mulai terasa berat untuk bernafas karena tangis. "Hai Mas, apakabarmu?" tak lagi kudengar dari kamarku panggilan panggilan manja suaramu itu, ingin sekali rasanya mengulang waktu dengan hari hari yang konyol bersamamu, meskipun terkadang aku menjengkelkan ya mas. Kini, engkau yang biasanya aku jadikan sandaranku telah menjadi suami dari seorang wanita yang cantik yang kau pilih untuk menjadi salah satu kakak perempuanku, ibu dari anak-anakmu, dan teman hidupmu hingga kau menutup mata. perhatian yang tadinya aku dapatnya lambat laun tak kumiliki lagi, ya aku sadar aku bukanlah adik kecil mas lagi yang masih dibangku sekolah, aku sudah beranjak menjadi gadis dewasa yang mencoba untuk jadi yang keluarga inginkan. Hari demi hari aku belajar untuk ikhlas karena aku merasa aku sudah cukup dewasa untuk menyeselaikan urusanku sendiri, yang biasanya aku ceritakan semua padamu.

    Pada hari itu, nyatanya adalah kau benar benar pergi  untuk selamanya dan bukan saja meninggalkan aku, tapi semuanya. Dua malaikat kecil yang benar benar masih sangat rapuh itu harus siap tanpa kasih sayang dari mas. Mas tau ? hari itu terasa geledek begitu besar menyambar tubuh dan kepalaku, rasa penyesalan begitu amat besar didadaku mas, rasanya baru kemarin kita bermain bersama bertiga dengan mbak. Siang itu, ku bawa kencang sekali motor untuk segera sampai kerumah, ku abaikan hujan lebat yang menjatuhi tubuhku tanpa jaket dan tanpa alas kaki ku bawa motor dengan pikiran dan suasana kalut didadaku. begitu aku sampai dirumah orang orang sudah menyambutku, isak tangis yang ku tahan seolah olah tak berarti lagi mas. pecah ketika ambulans datang membawa tubuhmu yang sudah terbujur kaku. kembali ku ingat kenangan kenangan yang terjadi pada kita sekeluarga, sasat bersama, sedih susah, dan senang. aku masih berharap hari itu hanyalah mimpi buruk. tapi lama ku tunggu ternyata aku tak bangun dari tidurku, ku dapati semua orang hari itu pilu melihat tubuhmu yang sudah terbujur kaku dengan senyuman yang hangat yang kau perlihatkan. masih saja mas ku tunggu kau bangun dan berkata aku tidak apa apa, nyata aku salah lagi mas. aku dan keluarga benar benar kehilangan mas untuk selamanya. 

         Hari berganti hari, bulan berganti bulan, masih sangat ku rindukan suara panggilan manjamu diluar kamarku. bunyi klakson motormu disetiap kau pulang kerumah. atau ketika subuh kau bangun  mengetuk pintu kamarku dan kembali tidur dikamarku. mas, senang sekali rasanya mas sering mampir ke mimpiku, tapi kenapa sekarang mas jarang main dimimpiku ?. mas, semoga doa doa yang selalu aku dan keluarga kirimkan buat mas tenang dan bahagia disana ya. mas, dua malaikat kecil mas skrg sudah tumbuh semakin besar dan pintar. Kak Alya sudah masuk sekolah TK dan adek sudah berusia 3 tahun lebih. Mas tau ? setiap kali ku lihat mereka berdua, ingin sekali rasanya ku selalu  menjaga dan melindungi mereka. aku janji sama diri aku sendiri mas, aku bakal bahagiain mereka gimanapun caranya mas. Masih dan akan selalu aku ingat hari hari terakhir mas dirumah sakit, mas ingin selalu makan masakan yg aku masak. sampe mas bilang "adek nanti usaha cathering aja", dengan senyuman aku jawab kalimat mas itu. semoga ya mas aku nanti bisa buka usaha makanan masakan buatan aku sendiri, 


Mamas, sosok lelaki yang cukup keras tetapi berhati lembut dan mulia. tidak pernah hitunghitungan, tidak pernah mengeluh, pekerja keras demi anak, istri dan keluarganya, tidak mengenal lelah, sosok yang sangat ramah, dermawan, tidak sombong dan begitu ringan tangan. Mamas sosok pendengar dan penasehat, sosok ayah, sosok sahabat, sosok saudara laki-laki, sosok yang penuh dengan ambisi untuk sukses dan penyayang. sampai bertemu dan berkumpul lagi di taman surganya Allah ya mas..



Salam rindu 
-dedek-